Wednesday, February 22, 2012

Bahasa Samarinda - Part 1

Posted by ameliousity at 2/22/2012 06:11:00 PM 5 comments
Samarinda adalah kota yang memiliki masyarakat yang majemuk. Dengan kata lain, berbagai ragam jenis manusia yang mendiami kota Tepian ini. Berbagai suku bangsa turut meramaikan kota, di antaranya suku Kutai, Bugis, Banjar, Jawa, Buton, Batak, Toraja, dll. Sejatinya, Samarinda tidak memiliki suku asli, seperti Tenggarong dengan Kutainya, Makassar dengan Bugisnya, Jogja dengan Jawanya, ataupun Bandung dengan Sundanya. Uniknya di Samarinda ini, semua suku berbaur menjadi satu. Hal ini yang menyebabkan Samarinda tidak memiliki bahasa daerah. Akan tetapi, dengan pengaruh dari beberapa suku-suku tertua yang lebih dulu berdiam di Samarinda, seperti Kutai, Banjar, dan Bugis maka bahasa pergaulan pun terbentuk dengan sendirinya. Jika dalam ilmu sosiolinguistik, bahasa seperti itu disebut pidgin. Pidgin ini bisa terbentuk dari hasil komunikasi antara orang-orang yang memiliki bahasa yang berbeda. Bahasa pidgin ini tidak memiliki suku, ya sama seperti bahasa pergaulan yang terbentuk di Samarinda tercinta ini, kita sebut saja bahasa Samarinda. (Pidgin Language). Jika kita mendengar sepintas bahasa Samarinda ini, mirip dengan bahasa Banjar yang digunakan oleh suku Banjar di Kalimantan Selatan. Akan tetapi, terdapat banyak perbendaharaan kata yang tidak terdapat di bahasa Banjar yang ada di Kalimantan Selatan sendiri. Hal ini dikarenakan adanya pengaruh dari bahasa-bahasa lain yang juga ada di Samarinda ini, seperti Kutai atau Bugis. Maka dari itu, tak jarang ada orang dari luar Samarinda yang sering bertanya 'Bahasa apa yang dipakai di Samarinda?' maka kita akan menjawab, 'Tidak ada bahasa khusus yang dipakai di Samarinda, karena kami tak memiliki bahasa daerah'. Akan tetapi ketika orang tersebut datang ke Samarinda, maka ia akan terkaget-kaget karena tidak mengerti dengan bahasa yang digunakan oleh orang-orang Samarinda. Maka dari itu, kali ini saya akan mencoba membuat daftar perbendaharaan kata yang sering digunakan dalam bahasa Samarinda ini ;)

Kosakata:


Aku = Aku, Saya
Unda = Saya
Ulun = Saya
Ikam = Kamu
Awak = Kamu
Kepuhunan = Celaka karena menolak makanan atau kepikiran suatu makanan
Nyantap = Mencicipi
Keresek = Kantong plastik
Keleker = Gundu / Kelereng
Taksi = Angkot
Kada = Tidak
Wal = Dari kata kawal, kata sapaan untuk teman sebaya
Uyuh = Lelah, payah
Demun = Aneh
Epot = Sejenis Miras
Ampih = Selesai
Isuk = Besok
Gaer = Takut
Wani = Berani
Gonggong = Bodoh
Bontok = Buruk, jelek, busuk
Inya = Dia
Bubuhan = Grup, kelompok, teman-teman
Gasak = Hajar
Suing = Hajar
Tempeleng = Tampar
Bukah = Lari, Kabur
Nyendok = Berpelukan saat naik sepeda motor
Amor = Anak motor
Pang = Bisa diartikan sama dengan 'sih','dong','lah', tergantung konteks
Gin = Bisa diartikan sama dengan 'lah' 'ya?' contoh: Isuk aja gin..[besok aja ya].
Nda = Tidak
Handak = Mau
Gawian = Kerjaan
Bungul = Bodoh
Dibunguli = Dibodohi
Olok = Ejek
Kesah = Cerita, Omong
Bekesah = Ngomong
Betakun = bertanya
Jar = ucap
Jarnya = Katanya
Wadah = Tempat, Rumah
Parak = Dekat
Bulik = Pulang
Sepit = Speedboat
Tambangan = Perahu untuk menyeberang sungai mahakam
banyu = air
Bujur = Benar
Acil = Tante
Bebinian = Perempuan
Lelakian = Laki-laki
Bini = Istri
Laki = Suami
Hodengan = Pacar
Beikat = Berikat
Likat = Lengket
Ganyau = Berminyak
Muntung = Mulut
Banyak muntung = cerewet
Lantih = Cerewet
Pandiran = Oceh, Ucapan
Banyak pandir = Banyak omong
Bote'= bohong
Pembote' = pembohong
Ote-ote = Bakwan
Tek-tek = Tahu Goreng/Ketoprak
Kayak = seperti
keitu = seperti itu
Betagar = berkarat
Betagar = cadel tidak bisa menyebutkan huruf R
Pembualan = Sombong
Mabuy = Mabuk
Lanji = genit, mesum
Kijil = genit
Julak = Om
Latat = Hitam (kulit)
Behitam = Iteman
Kompak = Toss
Rigat = Kotor
Rembes = Penampilan tidak rapi
Garing = Sakit
Muha = Muka
Muha ikam = Mukamu!
Elekton = Keyboard electone
Lalu = bisa diartikan sama dengan 'langsung' contoh: lalu ay merajuk [langsung deh ngambek]
umpat = ikut
ay = tidak memiliki arti khusus, hanya saja sering digunakan di penghujung kata atau kalimat. Contoh: Rigatnya ay [kotornya]
Iwak = Ikan
Betampai = Pamer
Pujungan = Prilaku yang dibuat-buat demi mendapatkan pujian
Ungah = Norak
Kesmat (kesah mati) = omong kosong
betul = banget, contoh= lantih betul [cerewet banget]
Dangani = Temenin
Temani = temenin
Guring = Tidur
Hanyar = Baru
Ganal = Besar
Munyak = Bosan, Muak
Muar = Sebel, Kesal, Muak
Untuk-untuk = roti pisang
Wade/wadai = kue
bombon = permen
Lawas = Lama
Gincu = Lipstik
Pupur = Bedak
Selawar / seloar = Celana
PM = Pasar malam
Kep rambut = Jepit rambut
Kokot = Peniti
Laju = Ngebut
Jawat = Pegang
Timbai = Buang, Lempar (dari tempat yang lebih tinggi ke yang lebih rendah)
Himpat = Lempar
Ngegas = PDKT
Lembet = Lambat, lelet
Kapok/kepok = Mampus, syukurin
Betimpas = Berkelahi dengan menggunakan senjata parang sejenis parang atau mandau
Bemamai = Mengomel
Koler = Malas
-na = dong, contoh: minta na? [minta dong]
ngeramput = ngaco, asal-asalan
ngarut = ngaco, asal-asalan
supan = malu
tediam = terdiam
habang = merah
hirang = hitam
Bangke = sialan
be+ (nama kendaraan)+an = menggunakan.... contoh: bemotoran [menggunakan motor]
be+(kata kerja)+an = sedang...bersama-sama contoh: bedudukan, benyanyian
sekke' = pelit
cekek = cekik
jiper = takut

Daftar kosa kata nya sampai di sini dulu yah, hehe,,, uyuh nah,, mana habis mati lampu, likat rasanya awak, handak mandi dulu, ;)

Ultras

Posted by ameliousity at 2/22/2012 11:55:00 AM 0 comments
Wohoo, kece kan? Tapi ga kebayang kalo ada di sana, bisa bengek :p

Grazie Ragazzi :D

Nah ini ultras dari kota sendiri,,, my beloved Persisam and Pusamania

Ini pas laga away Persisam di Bontang Kalimantan Timur :)
Ultras, istilah yang sering sekali ditemui di kalangan suporter sepak bola baik luar maupun dalam negeri. Di Indonesia sendiri, sudah ada beberapa kelompok suporter yang dengan bangga menyatakan bahwa mereka adalah ultras. Tapi sayangnya banyak yang belum tahu sebenarnya apa sih ultras itu? Mereka cenderung untuk ikut-ikutan, seperti ya saya misalnya. Dulu saya mana tahu apa itu ultras, yang saya tahu hanya ya saya suporter Persisam. Ketika teman-teman saya mengaku hooligans Pusamania, maka saya ikut juga mengaku sebagai hooligans Pusamania, tapi ketika mereka meneriakkan bahwa mereka ialah ultras Persisam, well, saya pun juga tidak mau ketinggalan ikut-ikutan mengaku ultras Persisam. Huhuhu. Maklum lah, masih lugu dan buta sama apa yang dimaksud hooligan, apa yang dimaksud ultras. Sampai saya putuskan untuk browsing di internet dan voila!! saya menemukan artikel yang cukup jelas singkat dan padat mengenai ultras di Wikipedia . Dan saya memutuskan untuk mengutip dari artikel tersebut mengenai deskripsi singkat tentang ultras, tetapi saya tidak akan membahasnya secara terperinci, hanya berupa gambaran umum saja, jadi kurang dan lebihnya saya mohon maaf. Dan jika ada informasi yang saya tuliskan di sini salah atau kurang tepat, saya dengan senang hati menerima evaluasi dari readers semua melalui komentar di bawahnya ;)

Ultras

Ultras adalah salah satu jenis penggemar olahraga yang terkenal dengan fanatisme mereka dan kegemaran mereka untuk menampilkan dukungan mereka.

Ultras kebanyakan berasal dari negara-negara Eropa dan merupakan pengikut setia dari klub sepakbola.

Ultras biasanya menyalakan flares (suar) dan smoke bomb, bernyanyi/nge-chant, memasang banner di dalam stadion, dan membawa bendera dalam berbagai ukuran yang melambangkan klub mereka.

Kelompok ultras ini percaya bahwa berbagai bentuk atraksi mereka itu dapat membuat tim kesayangan yang sedang bertanding di lapangan menjadi lebih bersemangat.

Darimana asalnya mulanya terbentuknya ultras? Hal ini masih diperdebatkan hingga kini karena banyaknya negara yang mengklaim bahwa merekalah yang pertama menciptakan gerakan ultras tersebut. Akan tetapi kelompok suporter pertama yang ciri-cirinya mendekati kelompok ultras muncul pertama kali di Brazil sejak tahun 1939, saat pertama kali Torcida organizada dibentuk.

Meskipun demikian, di Italia lah dimana gerakan ultras begitu pesat berkembang. Ultras Italia pertama dibentuk pada tahun 1951, termasuk di antaranya Fedelissimi Granata dari Torino. Dan pada tahun 1960an menyusul kelompok lainnya seperti Fossa dei Leoni dan Boys San. Namun istilah 'ultras' itu sendiri baru muncul pada tahun 1969 saat suporter Sampdoria membentuk Ultras Tito Cucchiaroni dan suporter Torino membentuk Ultras Granata.

Atraksi dari kelompok ultras pun kian berkembang. Mereka menampilkan koreografi yang menarik, banner, bendera raksasa, drum, dan menyalakan flares dan smoke bomb. Perkembangan ultras di Itali pada saat itu juga bersamaan dengan kekerasan dan kerusuhan yang melanda masyarakat Italia pada saat itu. Dan hingga di tahun 1980an sampai dengan saat ini, gerakan ultras menyebar ke seluruh wilayah Eropa, khususnya yang secara geografis berdekatan dengan Italia lalu menyebar dengan pesat hingga ke seluruh dunia, termasuk Indonesia Raya ini.


Karakteristik Ultras:

  • Kelompok ultras biasanya berbasis di sekitar kelompok inti atau pemimpin yang cenderung memegang kendali eksekutif, dengan beberapa sub kelompok yang lebih kecil. 
  • Kelompok yang lebih kecil ini biasanya berdasarkan lokasi, pertemanan, atau sikap politik. 
  • Ultras cenderung menggunakan berbagai bendera dan banner dalam berbagai bentuk dan ukuran, yang mana banner dan bendera tersebut bertuliskan nama dan simbol dari grup mereka.
  • Beberapa kelompok ultras menjual merchandise mereka sendiri untuk mengumpulkan dana guna menunjang pertunjukan mereka
  • Sebuah kelompok ultras bisa terdiri dari banyak fans, ratusan bahkan sampai dengan ribuan
  • Dengan jumlah yang banyak tersebut mereka seringnya mengklaim bagian (section) tertentu di dalam stadion untuk mereka sendiri
  • Sebuah kelompok ultras juga memiliki perwakilan dari mereka yang berkoordinasi dengan pemilik klub atau panpel dalam beberapa hal yang berkaitan dengan tiket, alokasi tempat duduk, dan fasilitas penyimpanan banner atau bendera
  • Beberapa klub bahkan menyediakan harga tiket yang lebih murah dari penonton biasa
  • Beberapa klub juga menyediakan tempat penyimpanan untuk banner dan bendera
  • Kelompok ultras juga diberikan akses untuk memasuki stadion lebih awal dari waktunya guna mempersiapkan perlengkapan atraksi mereka

Hooliganism in contrast to ultras

Kelompok ultras memang rawan melakukan tindak kekerasan, akan tetapi mayoritas dari pertandingan-pertandingan yang dihadiri oleh ultras  berlangsung dengan tanpa adanya tindak kekerasan sedikitpun. Tidak seperti hooligan, yang tujuan utama mereka ialah untuk berkelahi dengan hooligans dari klub lain, fokus utama dari kelompok ultras ialah mendukung tim kesayangan mereka. Hooligans biasanya bepergian dengan tanpa atribut tim mereka (contohnya: warna tim), mereka melakukan hal tersebut guna menghindari terdeteksi oleh polisi. Ultras cenderung lebih terang-terangan saat mereka bepergian, mereka dengan bangga menggunakan syal maupun warna kebanggaan klub mereka, dan mereka pun tiba dalam massa yang cukup banyak, hal ini memudahkan polisi untuk mengawasi mereka.


Seiring dengan perkembangan zaman, maka gerakan ultras ini pun sampai di kalangan suporter sepak bola Indonesia. Banyak suporter Indonesia yang mengadaptasi atraksi ultras di Eropa dalam mendukung tim kesayangan mereka. Akan tetapi bagaimana pun juga, Indonesia adalah bangsa yang berbudaya, ada baiknya jika kita menyesuaikan terlebih dahulu dengan kultur budaya kita, ambil yang positif dan buang yang negatif. Fanatisme kita terhadap suatu hal, jangan sampai membuat kita melupakan atau bahkan menolak jati diri bangsa kita sendiri. :) Salam hangat untuk teman-teman suporter di seluruh Indonesia dan Forza Pusamania!!!

Thursday, February 2, 2012

gosok gosok gosok

Posted by ameliousity at 2/02/2012 11:18:00 AM 0 comments
Dear all,

Pagi yang lumayan enak di Samarinda Kota Tepian ini, dan sekarang jam 11:11, wah?! make a wish dulu ;)
Hehehe,,, pagi menjelang siang ini dan saya masih belum mandi, setelah posting berita di web pusam, masih ada waktu sedikit luang di pagi yang adem ini. Btw, semalam AC Milan kalah 2-0 dari Lazio, aku tau Persisam ngalahin Arema Indonesia juga 2-0, tapi AC Milan ga harus kalah dengan skor yang sama kayak gitu juga kaliiiiii -__-" ini positif karena pengaruh aku sama ayank ga nonton (loh?) hahaha *dilemparMilanistiSeIndonesia*

Pagi yang adem seperti ini, biasanya kulit saya terutama kaki menjadi kering, dan pada saat-saat seperti inilah saya membutuhkan yang namanya hand and body lotion. Tapiiiiiiiiiiiiii, where in the world is my lotion? T_T
Untunglah masih menemukan cream / balsem mungkin? merk Vaseline, lumayan lah buat gosok-gosok kaki pagi ini, hahaha penting banget yah postingan saya pagi ini, hahahaa

Okeh, di postingan selanjutnya saya akan coba membuat daftar vocab yang biasa digunakan dalam pergaulan di Samarinda, sebagai guide bagi teman-teman yang akan berkunjung atau tinggal di Kota Tepian ini,  ^^

Go to Aji Imbut with Viking

Posted by ameliousity at 2/02/2012 01:39:00 AM 0 comments
Nemenin ayank ke Tenggarong, pertama kali nonton Persib mainnya bukan lawan Persisam nih

Foto pake timer

sok iya yah diriku gabung disitu :p

Tim sukses Reza-Kikok waktu zaman ayank pdkt-an dulu hihi

Sesudah match :)

cukup lah jam tangan saya mewakilkan identitas saya :p

lumayan banyak yang datang dari Bandung dan sekitarnya, salut lah :)

Eksis lagi lah yah,,,, ;;)

berasa apa gitu yah dipanggil ibu negara, hihihi,,ka roni, knp mukanya begitu?? >,<

Uhuhu,,,, me and my blue prince :*

Positif dan Negatif Sebuah Rivalitas

Posted by ameliousity at 2/02/2012 01:07:00 AM 0 comments
Samarinda, January 28th 2012

Manusia pada hakikatnya adalah sekumpulan makhluk sosial, dimana setiap harinya mereka bersosialisasi, melakukan kontak dan hubungan sehingga melahirkan sesuatu yang dinamakan budaya. Budaya dapat pula dikatakan sebagai wujud prestasi dari perkembangan peradaban manusia. Tidak salah jika kita menyebut olahraga sebagai suatu bentuk budaya manusia. Manusia bereksperimen dan mengembangkan berbagai macam olahraga  untuk diri mereka. Salah satunya ialah sepak bola.

Dalam artikel ini, saya tidak akan membahas mengenai sejarah berkembangnya olahraga sepak bola, atau sejarah klub-klub sepak bola yang ada di dunia ini. Berbicara mengenai sepak bola, tentu tidak lepas dari hal-hal yang berkaitan dengan suporter. Suporter suatu klub sepak bola ialah sekelompok orang yang sangat mencintai klubnya dan selalu mendukung klub yang dicintainya di stadion.

Akan tetapi, kadangkala rivalitas antar klub juga membuat gesekan-gesekan panas di antara kelompok-kelompok suporter. Memang wajar, karena masing-masing pastilah menganggap bahwa klubnya lah yang paling pantas untuk dipuja. Hal ini seringkali terjadi dalam sepak bola, terutama di Indonesia, akan tetapi kejadian seperti ini juga pernah terjadi di negara lain.

Apa penyebab terjadinya permusuhan antar suporter di Indonesia?
Jika kita bertanya tentang apa penyebab atau akar masalah dari permusuhan beberapa kelompok suporter di Indonesia, tentunya kita tak akan bisa lagi mendapatkan jawaban yang pasti. Tiap pihak yang bertikai pasti memiliki versi cerita yang beragam. Masing-masing pasti tak akan menjelekkan nama timnya sendiri.

Rivalitas itu sudah bermula di luar sepak bola
Jika berbicara tentang rivalitas, gengsi kota adalah hal yang paling utama dan paling sering dituduh sebagai penyebab permusuhan ini. Di Indonesia sendiri, ada beberapa kelompok suporter yang tercatat memiliki hubungan yang kurang harmonis. Beberapa kelompok suporter di kota-kota besar Indonesia menganggap gengsi kota sebagai penyebab pertikaian, namun ada juga beberapa hal lain. Seperti perbuatan tidak terpuji salah satu kelompok suporter terhadap suporter lain misalnya. Akan tetapi, kita sebagai manusia yang berakal budi sebaiknya menyikapi bijak hal-hal tersebut. Bukan tidak mungkin kalau isu-isu tersebut diciptakan untuk semakin memperkeruh keadaan.

Hal-hal seperti demikian tersebut seringkali berujung kepada tindak kekerasan. Seisi kebun binatang pun digunakan untuk mengumpat. Jika telah terjadi kontak fisik, tak jarang anggota kelompok suporter menjadi korban luka-luka atau yang lebih parah, mereka berkorban nyawa. Mereka justru bangga telah membuat kerusakan, telah melukai orang lain, bahkan telah menghilangkan nyawa orang lain. Semoga Tuhan masih cukup sayang dengan mereka sehingga diberi umur yang panjang untuk bertobat.

Tetapi di balik rivalitas yang absurd tersebut, sebenarnya ada nilai positif yang masih bisa dipetik dan dijadikan pelajaran. Adanya rivalitas, bisa memacu pemain, klub, maupun suporter untuk menjadi lebih baik lagi. Akan jauh lebih baik, jika rivalitas tersebut disalurkan menjadi ajang adu kreativitas antara kedua pihak yang bersaing ketat tersebut. Bukankah berlomba-lomba dalam hal kebaikan dan positif itu jauh lebih terpuji dibanding tindakan anarkisme?

Bukan bermaksud menggurui, bukan bermaksud sok pintar. Hanya ingin berbagi nilai-nilai yang sekiranya bisa bermanfaat bagi mereka yang mau membuka hati dan pikiran mereka untuk berpikir dewasa dan bijaksana. :)




Wednesday, February 22, 2012

Bahasa Samarinda - Part 1

Posted by ameliousity at 2/22/2012 06:11:00 PM 5 comments
Samarinda adalah kota yang memiliki masyarakat yang majemuk. Dengan kata lain, berbagai ragam jenis manusia yang mendiami kota Tepian ini. Berbagai suku bangsa turut meramaikan kota, di antaranya suku Kutai, Bugis, Banjar, Jawa, Buton, Batak, Toraja, dll. Sejatinya, Samarinda tidak memiliki suku asli, seperti Tenggarong dengan Kutainya, Makassar dengan Bugisnya, Jogja dengan Jawanya, ataupun Bandung dengan Sundanya. Uniknya di Samarinda ini, semua suku berbaur menjadi satu. Hal ini yang menyebabkan Samarinda tidak memiliki bahasa daerah. Akan tetapi, dengan pengaruh dari beberapa suku-suku tertua yang lebih dulu berdiam di Samarinda, seperti Kutai, Banjar, dan Bugis maka bahasa pergaulan pun terbentuk dengan sendirinya. Jika dalam ilmu sosiolinguistik, bahasa seperti itu disebut pidgin. Pidgin ini bisa terbentuk dari hasil komunikasi antara orang-orang yang memiliki bahasa yang berbeda. Bahasa pidgin ini tidak memiliki suku, ya sama seperti bahasa pergaulan yang terbentuk di Samarinda tercinta ini, kita sebut saja bahasa Samarinda. (Pidgin Language). Jika kita mendengar sepintas bahasa Samarinda ini, mirip dengan bahasa Banjar yang digunakan oleh suku Banjar di Kalimantan Selatan. Akan tetapi, terdapat banyak perbendaharaan kata yang tidak terdapat di bahasa Banjar yang ada di Kalimantan Selatan sendiri. Hal ini dikarenakan adanya pengaruh dari bahasa-bahasa lain yang juga ada di Samarinda ini, seperti Kutai atau Bugis. Maka dari itu, tak jarang ada orang dari luar Samarinda yang sering bertanya 'Bahasa apa yang dipakai di Samarinda?' maka kita akan menjawab, 'Tidak ada bahasa khusus yang dipakai di Samarinda, karena kami tak memiliki bahasa daerah'. Akan tetapi ketika orang tersebut datang ke Samarinda, maka ia akan terkaget-kaget karena tidak mengerti dengan bahasa yang digunakan oleh orang-orang Samarinda. Maka dari itu, kali ini saya akan mencoba membuat daftar perbendaharaan kata yang sering digunakan dalam bahasa Samarinda ini ;)

Kosakata:


Aku = Aku, Saya
Unda = Saya
Ulun = Saya
Ikam = Kamu
Awak = Kamu
Kepuhunan = Celaka karena menolak makanan atau kepikiran suatu makanan
Nyantap = Mencicipi
Keresek = Kantong plastik
Keleker = Gundu / Kelereng
Taksi = Angkot
Kada = Tidak
Wal = Dari kata kawal, kata sapaan untuk teman sebaya
Uyuh = Lelah, payah
Demun = Aneh
Epot = Sejenis Miras
Ampih = Selesai
Isuk = Besok
Gaer = Takut
Wani = Berani
Gonggong = Bodoh
Bontok = Buruk, jelek, busuk
Inya = Dia
Bubuhan = Grup, kelompok, teman-teman
Gasak = Hajar
Suing = Hajar
Tempeleng = Tampar
Bukah = Lari, Kabur
Nyendok = Berpelukan saat naik sepeda motor
Amor = Anak motor
Pang = Bisa diartikan sama dengan 'sih','dong','lah', tergantung konteks
Gin = Bisa diartikan sama dengan 'lah' 'ya?' contoh: Isuk aja gin..[besok aja ya].
Nda = Tidak
Handak = Mau
Gawian = Kerjaan
Bungul = Bodoh
Dibunguli = Dibodohi
Olok = Ejek
Kesah = Cerita, Omong
Bekesah = Ngomong
Betakun = bertanya
Jar = ucap
Jarnya = Katanya
Wadah = Tempat, Rumah
Parak = Dekat
Bulik = Pulang
Sepit = Speedboat
Tambangan = Perahu untuk menyeberang sungai mahakam
banyu = air
Bujur = Benar
Acil = Tante
Bebinian = Perempuan
Lelakian = Laki-laki
Bini = Istri
Laki = Suami
Hodengan = Pacar
Beikat = Berikat
Likat = Lengket
Ganyau = Berminyak
Muntung = Mulut
Banyak muntung = cerewet
Lantih = Cerewet
Pandiran = Oceh, Ucapan
Banyak pandir = Banyak omong
Bote'= bohong
Pembote' = pembohong
Ote-ote = Bakwan
Tek-tek = Tahu Goreng/Ketoprak
Kayak = seperti
keitu = seperti itu
Betagar = berkarat
Betagar = cadel tidak bisa menyebutkan huruf R
Pembualan = Sombong
Mabuy = Mabuk
Lanji = genit, mesum
Kijil = genit
Julak = Om
Latat = Hitam (kulit)
Behitam = Iteman
Kompak = Toss
Rigat = Kotor
Rembes = Penampilan tidak rapi
Garing = Sakit
Muha = Muka
Muha ikam = Mukamu!
Elekton = Keyboard electone
Lalu = bisa diartikan sama dengan 'langsung' contoh: lalu ay merajuk [langsung deh ngambek]
umpat = ikut
ay = tidak memiliki arti khusus, hanya saja sering digunakan di penghujung kata atau kalimat. Contoh: Rigatnya ay [kotornya]
Iwak = Ikan
Betampai = Pamer
Pujungan = Prilaku yang dibuat-buat demi mendapatkan pujian
Ungah = Norak
Kesmat (kesah mati) = omong kosong
betul = banget, contoh= lantih betul [cerewet banget]
Dangani = Temenin
Temani = temenin
Guring = Tidur
Hanyar = Baru
Ganal = Besar
Munyak = Bosan, Muak
Muar = Sebel, Kesal, Muak
Untuk-untuk = roti pisang
Wade/wadai = kue
bombon = permen
Lawas = Lama
Gincu = Lipstik
Pupur = Bedak
Selawar / seloar = Celana
PM = Pasar malam
Kep rambut = Jepit rambut
Kokot = Peniti
Laju = Ngebut
Jawat = Pegang
Timbai = Buang, Lempar (dari tempat yang lebih tinggi ke yang lebih rendah)
Himpat = Lempar
Ngegas = PDKT
Lembet = Lambat, lelet
Kapok/kepok = Mampus, syukurin
Betimpas = Berkelahi dengan menggunakan senjata parang sejenis parang atau mandau
Bemamai = Mengomel
Koler = Malas
-na = dong, contoh: minta na? [minta dong]
ngeramput = ngaco, asal-asalan
ngarut = ngaco, asal-asalan
supan = malu
tediam = terdiam
habang = merah
hirang = hitam
Bangke = sialan
be+ (nama kendaraan)+an = menggunakan.... contoh: bemotoran [menggunakan motor]
be+(kata kerja)+an = sedang...bersama-sama contoh: bedudukan, benyanyian
sekke' = pelit
cekek = cekik
jiper = takut

Daftar kosa kata nya sampai di sini dulu yah, hehe,,, uyuh nah,, mana habis mati lampu, likat rasanya awak, handak mandi dulu, ;)

Ultras

Posted by ameliousity at 2/22/2012 11:55:00 AM 0 comments
Wohoo, kece kan? Tapi ga kebayang kalo ada di sana, bisa bengek :p

Grazie Ragazzi :D

Nah ini ultras dari kota sendiri,,, my beloved Persisam and Pusamania

Ini pas laga away Persisam di Bontang Kalimantan Timur :)
Ultras, istilah yang sering sekali ditemui di kalangan suporter sepak bola baik luar maupun dalam negeri. Di Indonesia sendiri, sudah ada beberapa kelompok suporter yang dengan bangga menyatakan bahwa mereka adalah ultras. Tapi sayangnya banyak yang belum tahu sebenarnya apa sih ultras itu? Mereka cenderung untuk ikut-ikutan, seperti ya saya misalnya. Dulu saya mana tahu apa itu ultras, yang saya tahu hanya ya saya suporter Persisam. Ketika teman-teman saya mengaku hooligans Pusamania, maka saya ikut juga mengaku sebagai hooligans Pusamania, tapi ketika mereka meneriakkan bahwa mereka ialah ultras Persisam, well, saya pun juga tidak mau ketinggalan ikut-ikutan mengaku ultras Persisam. Huhuhu. Maklum lah, masih lugu dan buta sama apa yang dimaksud hooligan, apa yang dimaksud ultras. Sampai saya putuskan untuk browsing di internet dan voila!! saya menemukan artikel yang cukup jelas singkat dan padat mengenai ultras di Wikipedia . Dan saya memutuskan untuk mengutip dari artikel tersebut mengenai deskripsi singkat tentang ultras, tetapi saya tidak akan membahasnya secara terperinci, hanya berupa gambaran umum saja, jadi kurang dan lebihnya saya mohon maaf. Dan jika ada informasi yang saya tuliskan di sini salah atau kurang tepat, saya dengan senang hati menerima evaluasi dari readers semua melalui komentar di bawahnya ;)

Ultras

Ultras adalah salah satu jenis penggemar olahraga yang terkenal dengan fanatisme mereka dan kegemaran mereka untuk menampilkan dukungan mereka.

Ultras kebanyakan berasal dari negara-negara Eropa dan merupakan pengikut setia dari klub sepakbola.

Ultras biasanya menyalakan flares (suar) dan smoke bomb, bernyanyi/nge-chant, memasang banner di dalam stadion, dan membawa bendera dalam berbagai ukuran yang melambangkan klub mereka.

Kelompok ultras ini percaya bahwa berbagai bentuk atraksi mereka itu dapat membuat tim kesayangan yang sedang bertanding di lapangan menjadi lebih bersemangat.

Darimana asalnya mulanya terbentuknya ultras? Hal ini masih diperdebatkan hingga kini karena banyaknya negara yang mengklaim bahwa merekalah yang pertama menciptakan gerakan ultras tersebut. Akan tetapi kelompok suporter pertama yang ciri-cirinya mendekati kelompok ultras muncul pertama kali di Brazil sejak tahun 1939, saat pertama kali Torcida organizada dibentuk.

Meskipun demikian, di Italia lah dimana gerakan ultras begitu pesat berkembang. Ultras Italia pertama dibentuk pada tahun 1951, termasuk di antaranya Fedelissimi Granata dari Torino. Dan pada tahun 1960an menyusul kelompok lainnya seperti Fossa dei Leoni dan Boys San. Namun istilah 'ultras' itu sendiri baru muncul pada tahun 1969 saat suporter Sampdoria membentuk Ultras Tito Cucchiaroni dan suporter Torino membentuk Ultras Granata.

Atraksi dari kelompok ultras pun kian berkembang. Mereka menampilkan koreografi yang menarik, banner, bendera raksasa, drum, dan menyalakan flares dan smoke bomb. Perkembangan ultras di Itali pada saat itu juga bersamaan dengan kekerasan dan kerusuhan yang melanda masyarakat Italia pada saat itu. Dan hingga di tahun 1980an sampai dengan saat ini, gerakan ultras menyebar ke seluruh wilayah Eropa, khususnya yang secara geografis berdekatan dengan Italia lalu menyebar dengan pesat hingga ke seluruh dunia, termasuk Indonesia Raya ini.


Karakteristik Ultras:

  • Kelompok ultras biasanya berbasis di sekitar kelompok inti atau pemimpin yang cenderung memegang kendali eksekutif, dengan beberapa sub kelompok yang lebih kecil. 
  • Kelompok yang lebih kecil ini biasanya berdasarkan lokasi, pertemanan, atau sikap politik. 
  • Ultras cenderung menggunakan berbagai bendera dan banner dalam berbagai bentuk dan ukuran, yang mana banner dan bendera tersebut bertuliskan nama dan simbol dari grup mereka.
  • Beberapa kelompok ultras menjual merchandise mereka sendiri untuk mengumpulkan dana guna menunjang pertunjukan mereka
  • Sebuah kelompok ultras bisa terdiri dari banyak fans, ratusan bahkan sampai dengan ribuan
  • Dengan jumlah yang banyak tersebut mereka seringnya mengklaim bagian (section) tertentu di dalam stadion untuk mereka sendiri
  • Sebuah kelompok ultras juga memiliki perwakilan dari mereka yang berkoordinasi dengan pemilik klub atau panpel dalam beberapa hal yang berkaitan dengan tiket, alokasi tempat duduk, dan fasilitas penyimpanan banner atau bendera
  • Beberapa klub bahkan menyediakan harga tiket yang lebih murah dari penonton biasa
  • Beberapa klub juga menyediakan tempat penyimpanan untuk banner dan bendera
  • Kelompok ultras juga diberikan akses untuk memasuki stadion lebih awal dari waktunya guna mempersiapkan perlengkapan atraksi mereka

Hooliganism in contrast to ultras

Kelompok ultras memang rawan melakukan tindak kekerasan, akan tetapi mayoritas dari pertandingan-pertandingan yang dihadiri oleh ultras  berlangsung dengan tanpa adanya tindak kekerasan sedikitpun. Tidak seperti hooligan, yang tujuan utama mereka ialah untuk berkelahi dengan hooligans dari klub lain, fokus utama dari kelompok ultras ialah mendukung tim kesayangan mereka. Hooligans biasanya bepergian dengan tanpa atribut tim mereka (contohnya: warna tim), mereka melakukan hal tersebut guna menghindari terdeteksi oleh polisi. Ultras cenderung lebih terang-terangan saat mereka bepergian, mereka dengan bangga menggunakan syal maupun warna kebanggaan klub mereka, dan mereka pun tiba dalam massa yang cukup banyak, hal ini memudahkan polisi untuk mengawasi mereka.


Seiring dengan perkembangan zaman, maka gerakan ultras ini pun sampai di kalangan suporter sepak bola Indonesia. Banyak suporter Indonesia yang mengadaptasi atraksi ultras di Eropa dalam mendukung tim kesayangan mereka. Akan tetapi bagaimana pun juga, Indonesia adalah bangsa yang berbudaya, ada baiknya jika kita menyesuaikan terlebih dahulu dengan kultur budaya kita, ambil yang positif dan buang yang negatif. Fanatisme kita terhadap suatu hal, jangan sampai membuat kita melupakan atau bahkan menolak jati diri bangsa kita sendiri. :) Salam hangat untuk teman-teman suporter di seluruh Indonesia dan Forza Pusamania!!!

Thursday, February 2, 2012

gosok gosok gosok

Posted by ameliousity at 2/02/2012 11:18:00 AM 0 comments
Dear all,

Pagi yang lumayan enak di Samarinda Kota Tepian ini, dan sekarang jam 11:11, wah?! make a wish dulu ;)
Hehehe,,, pagi menjelang siang ini dan saya masih belum mandi, setelah posting berita di web pusam, masih ada waktu sedikit luang di pagi yang adem ini. Btw, semalam AC Milan kalah 2-0 dari Lazio, aku tau Persisam ngalahin Arema Indonesia juga 2-0, tapi AC Milan ga harus kalah dengan skor yang sama kayak gitu juga kaliiiiii -__-" ini positif karena pengaruh aku sama ayank ga nonton (loh?) hahaha *dilemparMilanistiSeIndonesia*

Pagi yang adem seperti ini, biasanya kulit saya terutama kaki menjadi kering, dan pada saat-saat seperti inilah saya membutuhkan yang namanya hand and body lotion. Tapiiiiiiiiiiiiii, where in the world is my lotion? T_T
Untunglah masih menemukan cream / balsem mungkin? merk Vaseline, lumayan lah buat gosok-gosok kaki pagi ini, hahaha penting banget yah postingan saya pagi ini, hahahaa

Okeh, di postingan selanjutnya saya akan coba membuat daftar vocab yang biasa digunakan dalam pergaulan di Samarinda, sebagai guide bagi teman-teman yang akan berkunjung atau tinggal di Kota Tepian ini,  ^^

Go to Aji Imbut with Viking

Posted by ameliousity at 2/02/2012 01:39:00 AM 0 comments
Nemenin ayank ke Tenggarong, pertama kali nonton Persib mainnya bukan lawan Persisam nih

Foto pake timer

sok iya yah diriku gabung disitu :p

Tim sukses Reza-Kikok waktu zaman ayank pdkt-an dulu hihi

Sesudah match :)

cukup lah jam tangan saya mewakilkan identitas saya :p

lumayan banyak yang datang dari Bandung dan sekitarnya, salut lah :)

Eksis lagi lah yah,,,, ;;)

berasa apa gitu yah dipanggil ibu negara, hihihi,,ka roni, knp mukanya begitu?? >,<

Uhuhu,,,, me and my blue prince :*

Positif dan Negatif Sebuah Rivalitas

Posted by ameliousity at 2/02/2012 01:07:00 AM 0 comments
Samarinda, January 28th 2012

Manusia pada hakikatnya adalah sekumpulan makhluk sosial, dimana setiap harinya mereka bersosialisasi, melakukan kontak dan hubungan sehingga melahirkan sesuatu yang dinamakan budaya. Budaya dapat pula dikatakan sebagai wujud prestasi dari perkembangan peradaban manusia. Tidak salah jika kita menyebut olahraga sebagai suatu bentuk budaya manusia. Manusia bereksperimen dan mengembangkan berbagai macam olahraga  untuk diri mereka. Salah satunya ialah sepak bola.

Dalam artikel ini, saya tidak akan membahas mengenai sejarah berkembangnya olahraga sepak bola, atau sejarah klub-klub sepak bola yang ada di dunia ini. Berbicara mengenai sepak bola, tentu tidak lepas dari hal-hal yang berkaitan dengan suporter. Suporter suatu klub sepak bola ialah sekelompok orang yang sangat mencintai klubnya dan selalu mendukung klub yang dicintainya di stadion.

Akan tetapi, kadangkala rivalitas antar klub juga membuat gesekan-gesekan panas di antara kelompok-kelompok suporter. Memang wajar, karena masing-masing pastilah menganggap bahwa klubnya lah yang paling pantas untuk dipuja. Hal ini seringkali terjadi dalam sepak bola, terutama di Indonesia, akan tetapi kejadian seperti ini juga pernah terjadi di negara lain.

Apa penyebab terjadinya permusuhan antar suporter di Indonesia?
Jika kita bertanya tentang apa penyebab atau akar masalah dari permusuhan beberapa kelompok suporter di Indonesia, tentunya kita tak akan bisa lagi mendapatkan jawaban yang pasti. Tiap pihak yang bertikai pasti memiliki versi cerita yang beragam. Masing-masing pasti tak akan menjelekkan nama timnya sendiri.

Rivalitas itu sudah bermula di luar sepak bola
Jika berbicara tentang rivalitas, gengsi kota adalah hal yang paling utama dan paling sering dituduh sebagai penyebab permusuhan ini. Di Indonesia sendiri, ada beberapa kelompok suporter yang tercatat memiliki hubungan yang kurang harmonis. Beberapa kelompok suporter di kota-kota besar Indonesia menganggap gengsi kota sebagai penyebab pertikaian, namun ada juga beberapa hal lain. Seperti perbuatan tidak terpuji salah satu kelompok suporter terhadap suporter lain misalnya. Akan tetapi, kita sebagai manusia yang berakal budi sebaiknya menyikapi bijak hal-hal tersebut. Bukan tidak mungkin kalau isu-isu tersebut diciptakan untuk semakin memperkeruh keadaan.

Hal-hal seperti demikian tersebut seringkali berujung kepada tindak kekerasan. Seisi kebun binatang pun digunakan untuk mengumpat. Jika telah terjadi kontak fisik, tak jarang anggota kelompok suporter menjadi korban luka-luka atau yang lebih parah, mereka berkorban nyawa. Mereka justru bangga telah membuat kerusakan, telah melukai orang lain, bahkan telah menghilangkan nyawa orang lain. Semoga Tuhan masih cukup sayang dengan mereka sehingga diberi umur yang panjang untuk bertobat.

Tetapi di balik rivalitas yang absurd tersebut, sebenarnya ada nilai positif yang masih bisa dipetik dan dijadikan pelajaran. Adanya rivalitas, bisa memacu pemain, klub, maupun suporter untuk menjadi lebih baik lagi. Akan jauh lebih baik, jika rivalitas tersebut disalurkan menjadi ajang adu kreativitas antara kedua pihak yang bersaing ketat tersebut. Bukankah berlomba-lomba dalam hal kebaikan dan positif itu jauh lebih terpuji dibanding tindakan anarkisme?

Bukan bermaksud menggurui, bukan bermaksud sok pintar. Hanya ingin berbagi nilai-nilai yang sekiranya bisa bermanfaat bagi mereka yang mau membuka hati dan pikiran mereka untuk berpikir dewasa dan bijaksana. :)




 

amelie's amelie Copyright © 2009 Paper Girl is Designed by Ipietoon Sponsored by Online Business Journal